Dialog tersebut terjadi di Bina Graha, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta.
Saat itu, anggota KNPI tersebut menanyakan sesuatu kepada Soeharto.
Tepatnya, mengenai pengganti Soeharto.
"Apakah Bapak tidak mempersiapkan pengganti sehingga dapat melanjutkan pembangunan?" tulis Osdar menirukan pertanyaan anggota KNPI tersebut.
Mendapati pertanyaan itu, Soeharto pun bereaksi.
Saat itu, Soeharto senyum, dan batuk-batuk kecil.
Selanjutnya, Soeharto memberikan jawabannya.
"Mekanisme dan sistemnya sudah ada, orangnya juga sudah ada, yakni satu dari 180 juta orang,” ujar Pak Harto.
“Masak tidak satu dari 180 juta orang yang mampu jadi presiden. Cari dari sekian banyak orang tersebut, pasti ada. Saya tidak berambisi jadi presiden seumur hidup, kenapa ribut-ribut.”
Tak hanya menjawab pertanyaan saja, Soeharto justru berbalik menyampaikan pertanyaan.
"Kapan saya berhenti jadi presiden?" tanya Soeharto.