"Dia (sang anak) berhenti bernapas dan saya mencoba mengeluarkan roti dari mulutnya," tutur sang ibu.
"Lalu aku menyadari dia sudah meninggal," sambungnya.
Tak sampai disitu, Mirzoeva juga ternyata berencana menyembunyikan mayat putrinya dengan meminta bantuan kekasihnya.
"Dia (kekasihnya) membungkus tubuh (bayinya) dengan handuk biru dan memasukkannya ke dalam tas olahraga," ungkap sang ibu kepada detektif.
"Lalu dia pergi keluar dan membuang tas itu."
Setelah menyingkirkan tubuh tak bernyawa sang anak, Mirzoeva kembali menlanjutkan kehidupannya seolah tak terjadi apa-apa.
Namun, tetangganya mulai menyadari ketidakadaan sang putri kemudian menghubungi pihak kepolisian.
"Sang ibu terlihat berjalan hanya dengan putranya sementara putrinya tak terlihat lagi. Beberapa tetangga curiga dan melaporkan hilangnya sang balita," ungkap juru bicara Komite Investigasi.
"Saat diinterogasi ia mengaku telah membunuh putrinya dengan menjejalkan roti hingga si anak berhenti bernapas. Kejadiannya sekitar satu bulan lalu."
"Kekasihnya lah yang membuang mayat anaknya, sepuluh hari setelah kejadian kekasihnya meninggal karena keracunan alkohol."
Sementara putra yang berusia 3 tahun diketahui menyaksikan pembunuhan yang dilakukan sang ibu terhadap adiknya.