Ia baru terbangun setelah istrinya masuk ke dalam mobil dan segera menlajukan mobilnya karena takut terjebak macet.
Karena tergesa-gesa ia tak menyadari ibunya tidak ada di dalam mobil tersebut.
Sementara itu sekembalinya sang ibu dari toilet ia terkejut mendapati mobil putranya sudah tidak ada.
Pengguna rest area lain sempat menawarinya untuk diantar ke halte bus terdekat namun ia menolak dan enggan pergi dari rest area tersebut.
Setelah satu setengah jam datanglah dua anggota staf Departemen Transportasi Jalan yang sedang berpatroli.
Setelah mendengar cerita wanita tua tersebut, mereka segera membawanya ke kantor polisi Bukit Besi.
Sementara itu, sang putra dan istrinya baru menyadari bahwa ibu mereka tidak ada di mobil ketika mereka berhenti untuk istirahat di rest area Gambang.
196 km dari rest area Bukit Besi tempat sang ibu tertinggal.
Sementara nenek tersebut saat berada di kantor polisi mengatakan bahwa ia memiliki seorang putri yang bekerja sebagai seorang guru sekolah di Bukit Payong, dekat dengan kantor polisi tersebut.
Berbekal informasi tersebut polisi kemudian berhasil mendapatkan nomor telepon putrinya dan menghubunginya untuk memberi tahukan kondisi ibunya.
"Kami memberitahu putrinya tentang apa yang terjadi, lalu sekitar pukul 12.30 malam ia datang bersama anaknya untuk mencemput nenek tersebut," ucap Baharudin Abdullah, Kepala Kepolisian.