Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Pilu Anak Pengidap Autisme Asal Indonesia, Terancam Dideportasi dari Australia karena Dianggap Akan Membebani Negara

Rina Wahyuhidayati - Sabtu, 08 Juni 2019 | 17:04
Ilustrasi
Freepik

Ilustrasi

Dimas sendiri dibawa Yuli ke Australia saat usianya baru 3 tahun.

Kini, saat Dimas telah beranjak remaja, Autisme yang diidap berangsur-angsur menunjukkan gejala positif.

Bahkan, Dimas telah menerima surat penawaran kerja untuk bekerja sebagai asisten toko yang merupakan pekerjaan berbayar.

Dimas akan mulai pekerjaannya setelah lulus pada 2021.

Dia sudah diajarkan keterampilan terkait pekerjaan untuk memberdayakannya dan meningkatkan potensinya untuk pekerjaannya di masa depan sehingga dia bisa mendapatkan penghasilan sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa Dimas tidak akan tergantung pada dukungan pemerintah Australia, melainkan dia akan berkontribusi dengan menjadi bagian dari angkatan kerja dan menjadi pembayar pajak.

Untuk mempersiapka masa depan Dimas, Yuli mengajukan permohonan visa permanen putranya.

Tapi pengajuan ini ditolak oleh Departemen Imigrasi Australia.

"Kondisi autisme Dimas tidak memenuhi Kriteria Kepentingan Publik (PIC) dari Peraturan Imigrasi," tulis Cameron Gordon dalam petisinya.

Dimas diangap akan membebani pemerintah Australia dengan kondisinya.

Padahal, menurut catatan medis, Autisme yang diderita Dimas telah membaik.

Petisi Dimas Tri Wibowo
change.org

Petisi Dimas Tri Wibowo

Source :GridHot.ID

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x