"Kebetulan saya bertemu Mastuti di kolam renang ketika melatih renang putri-putri Pak Sarwo," kata Hadi Utomo mengingat masa pertemuan pertama kali dengan istrinya, seperti dikisahkan kepada harian Kompas.
Sementara, untuk Wrahasti Cendrawasih (25), putri kedua Sarwo Edhie, pada waktu bersamaan melangsungkan upacara pernikahan di kantor catatan sipil dengan Letda Inf Erwin Sujono yang beragama Katolik.
Kedua mempelai ini sudah saling mengenal sejak di bangku SMP.
Sebelum ikut orangtuanya ke Seoul, Korea Selatan, Wrahasti Cendrawasih mengikuti kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) jurusan Arsitektur pada tingkat III.
Adiknya, Herawati juga di UKI jurusan Kedokteran pada tingkat III.
Sedangkan Mastuti, sebelum berangkat ke Seoul, kuliah di Universitas Indonesia (UI) tingkat I fakultas Kedokteran.
Dubes Sarwo Edhie menempati posnya pada Mei 1974.
Bermula dari SBY yang tak sabar meminang Herawati
Harian Kompas memberitakan, awal mula dari berlangsungnya pernikahan ini dimulai dengan surat lamaran Lettu Inf S Bambang Yudhoyono selaku koordinator dari calon ipar-iparnya pada waktu itu, yang mengirimnya pada Mei 1975 ke Dubes Sarwo Edhie di Seoul, Korea Selatan.
"Saya sudah tidak sabaran lagi menunggu, dan menganjurkan untuk mengirim surat lamaran," kata Bambang yang pernah memperoleh medali dari Presiden untuk prestasi sebagai siswa terbaik AKABRI dan baru saja kembali dari pendidikan Fort Benning di Amerika Serikat.