Tim investigasi saat ini masih menunggu hasil penyelidikan penyebab kematian sang bocah untuk menentukan dakwaan apa saja yang akan dijatuhkan terhadap pasangan orang tua tersebut.
"Jelas ada tanda-tanda (si bocah) dibiarkan kelaparan dan dianiaya. Namun hanya penganiayaan ringan karena tidak ditemukan kerusakan internal seperti tulang yang patah," ungkap pihak kepolisian.
Hanya saja luka memar memenuhi hampir sekujur tubuh Eduardo. Dan belum diketahui berapa lama ia disika.
"Bukan hanya semalam. Bahkan bukan hanya sebulan. Ia sudah lama dibiarkan kekurangan nutrisi," sambungnya.
Ahli patologi menemukan bahwa Eduardo memiliki 0% lemak pada tubuhnya ketika ia meninggal.
Kedua orang tua Eduardo bekerja sebagai promotor sirkus sehingga mereka tinggal berpindah pindah dan sering menginap disebuah motel.
Eduardo telah ditinggalkan orang tuanya bekerja selama empat hari saat seorang detektif mencari datang mencari pasangan tersebut di motel.
Saat masuk ke dalam ruangan keluarga tersebut sang detektif menemukan pengekang, termasuk rantai yang membelenggu pergelangan kaki Eduardo.
Sebuah barang bukti berupa foto dan video rekaman di ponsel menunjukkan bagaimana Eduardo dirantai di bathtub.
Sementara kedua orang tuanya mengabaikannya.
Mereka bahkan sempat selfie dengan kondisi Eduardo terikat di bathtub kamar mandi.
"Dalam foto tersebut terlihat tali pengekang terpasang di leher Eduardo," ungkap detektif.