Menurut laporan keluarga jika tidak diawasi maka ia akan pergi ke kamar di dekat kebun mereka untuk merokok ganja.
Ibu Jasmine berkata kepada dokter bahwa Jasmine merokok ganja demi mengurangi gejala gangguan kecemasannya.
Dan Jasmine menjadi sering merokok ganja beberapa hari menjelang penerimaan ijazahnya yang bertepatan dengan hari kematiannya.
Jasmine telah menderita depresi parah dan gangguan kecemasan serta didiagnosis menderita sindrom PDA (Pathological Demand Avoidance) dimana ia cenderung hanya mau mengikuti keingannya sendiri.
Jasmine sudah menderita gangguan kesehatan mental tersebut sejak berusia 13 tahun.
Sang ibu mengatakan Jasmine mulai menarik diri dari lingkungan sosial ketika memasuki usia remaja dan bahkan lebih sering berkomunikasi dengan pesan teks.
Menginjak usia remaja kondisi mental Jasmine semakin parah hingga. Ia sudah 2 kali mencoba bunuh diri dua tahun sebelumnya.
Baca Juga: CCTV: Detik-detik Pramusaji Restoran Terkena Ledakan dari Hot Pot, Ternyata Benda Ini Penyebabnya...