Follow Us

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan: 6 Meninggal dan 200 Luka-luka Akibat Bentrok dalam Aksi 22 Mei

Moh. Habib Asyhad - Rabu, 22 Mei 2019 | 12:24
Massa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. Tribunnews/Irwan Rismawan
(Tribunnews/Irwan Rismawan)

Massa terlibat bentrok dengan petugas kepolisian di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Bentrokan antara polisi dan massa terjadi dari dini hari hingga pagi hari. Tribunnews/Irwan Rismawan

Selain itu, lebih dari 80 pasien sudah dilarikan ke RSUD Tarakan Jakarta Pusat hingga pagi ini akibat bentrok yang terjadi pada tanggal 21 Mei hingga 22 Mei 2019.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, 80 korban tersebut beberapa di antaranya mengalami luka-lecet, hingga luka akibat peluru karet.

"Jadi saat ini kita semua tim siaga. Seperti yang saya sampaikan kemarin, ada 37 titik dilakukan di lapangan, kemudian ada 10 rumah sakit rujukan,” katanya.

“Sejauh ini yang kami lihat di RSUD Tarakan memang ada (korban) peluru karet.”

Bantahan Kabid Humas Polda Metro Jaya

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membantah kabar yang menyatakan pihak kepolisian masuk ke dalam masjid untuk mengejar pengunjuk rasa.

“Kemudian ada isu, personel pengamanan masuk ke masjid-masjid untuk mengejar pengunjuk rasa adalah tidak benar," ujar Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2019).

Lebih lanjut, Argo Yuwono menyebutkan kericuhan terjadi setelah segelintir massa melakukan provokasi.

Kericuhan terjadi setelah pihak kepolisian meminta massa aksi untuk pulang.

“Bahwa aksi demo kemarin sudah tertib dan bubar dengan damai. Tapi, malamnya ada segelintir orang yang sengaja membuat provokasi agar membuat warga terlibat,” kata Argo.

“Tapi semua sudah bisa kita atasi.”

Sejauh ini, personel Brimob dan Sabhara masih disiagakan di lokasi.

Editor : Suar

PROMOTED CONTENT

Latest