Dia mengatakan, salah satu tujuannya sebenarnya adalah untuk dokumentasi pribadi dan dokumentasi unit dua Jatanras Polda Metro Jaya.
"(Kemudian juga) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat bahwa polisi tidak tidur, polisi siap kapan saja mengayomi dan melayani masyarakat, tanpa memandang status sosial. Baik pangkat atau kedudukan bahwa polisi melakukan ini murni, kita semua sama kedudukannya di mata hukum," ujar Aiptu Jakarta saat wawancara di acara Indonesia Morning Show NET, Desember 2017.
Dia pun menjelaskan, tak masalah dirinya yang seorang polisi membuat sebuah video dokumentasi.
Kebetulan, Aiptu Jakaria mengaku dia berada di tim tindak, bukan tim lidik.
"Kalau mereka (tim lidik) memang tidak boleh terlihat. Bagian lidik bagian yang nyari informasi, kalau saya bagian yang nangkap. Jadi enggak ada masalah (didokumentasikan dalam video)," ujar Aiptu Jakaria.
Dalam video-videonya itu, lanjutnya, kerap juga ada edukasi kepada masyarakat mengenai kasus-kasus yang sedang ditangani.
Misalnya, kasus penipuan di mana seseorang ada yang mengaku sebagai polisi.
Biasanya, banyak TKI yang tertipu saat melihat foto seseorang yang mengaku polisi itu di Facebook atau Instagram.
"Jadi diberikan edukasi, agar masyarakat hati-hati, cek dan ricek," ujarnya.
Baca Juga : Gara-gara Ibu Asyik Main HP, Tak Sadar Bayinya Sudah Tewas Terlindas Truk
Baca Juga : Pengasuh Ditahan Atas Tuduhan Pembunuhan Balita, Pengacara Curiga Ayah Korbanlah Pelaku Sebenarnya
Ada yang Mengaku Jadi Dirinya