Siswa yang dijadikan tersangaka selama di pengadilan mengatakan ia tahu Karan alergi roti, tapi tidak tahu jika ia juga alergi susu.
Ia menangis dan terus meminta maaf atas perbuatannya.
Ia sempat mempertanyakan bagaimana sepotong kecil keju bisa berakibat begitu fatal.
Namun, hasil forensik menunjukkan segalanya.
Karan mengalami pembengkakan di bibir dan lidah.
Konsultan alergi anak, Dr Adam Fox mengatakan bahwa reaksi yang dialami Karan belum pernah terjadi sebelumnya.
Karan diketahui sempat melaporkan kejadian pelemparan yang dialaminya kepada guru piket dan mengingatkan tentang alerginya.
Namun sang guru hanya menganggap hal tersebut sebagai kenakalan siswa biasa.
Sampai semua terlambat.
Ibu Karan benar-benar menyesalkan perlakuan sekolah yang menyepelekan alergai Karan.
Pada akhirnya siswa pelaku pelemparan tidak pernah didakwa dan hanya dikeluarkan dari sekolah.
Karan sendiri diketahui meninggal dunia setelah dirawat selama sepuluh hari.