SUAR.ID-Dari luar, Masjid Agung Keraton Buton tampak sederhana.
Masjid ini memiliki pondasi dan dinding batu, dengan bangunan berlantai dua terbuat dari kayu dan seng sebagai atapnya.
Arsitektur khas Melayu sangat terlihat di masjid ini.
Namun di balik kesederhanaanya, Masjid Agung Keraton Buton memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Masjid ini dibangun pada 1542 oleh Sultan Kaimuddin Khalifatul Khamis.
Baca Juga : Misteri Istiqlal, Masjid Perjuangan Bung Karno yang Dirancang dengan Sandi Ketuhanan
Menurut pemandu wisata di kawasan Keraton Buton, La Ode M. Adam Vatiq, bangunan ini awalnya bukanlah tempat peribadatan.
"Bangunan ini awalnya dibuat sebagai tempat pertemuan rahasia," kata La Ode.
Pergantian masa jabatan raja dan sultan akhirnya berbuah renovasi. Bangunan tersebut kemudian menjadi masjid hingga saat ini.
Hal yang menarik dari Masjid Agung Keraton Buton adalah mitos soal sebuah lubang.
Baca Juga : Kisah Jovita, Bocah Pemulung yang Selalu Ke Masjid untuk Rapikan Sandal Jamaah yang Sedang Salat
Konon, ada satu lubang di dalam masjid yang bisa mengeluarkan bunyi azan. Konon pula, bunyi azan tersebut berasal langsung dari Mekkah.