“Jejak internet itu enggak bisa hilang, itu yang harus kalian ingat, walaupun tidak di-screen record sekalipun, ia tidak akan hilang,” ujar Deddy.
Saking geramnya, Deddy mengaku bahwa dirinya berniat menyiduk bocah tersebut.
“Ini anak kecil, anak SMA, kalau enggak diciduk, ini anak akan terus menerus melakukan hal yang sama,” kata Deddy.
Tapi, Deddy melanjutkan, dirinya malas menciduk bocah tersebut.
Baca Juga : Dari Kemampuannya Jadi Hacker, Masih 15 Tahun Putra Aji Sudah Bisa Belikan 2 Motor untuk Orangtuanya
Alasannya, pertama, karena bocah ini tinggal di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Keduanya, ketika diciduk, dia akan bilang bahwa “handphone saya diretas oleh orang, dan akhirnya minta maaf”.
“Ini tentang minta maaf, karena ini lebih fatal. Kenapa? Instagram dia tersambung ke satu sekolah dan akun kelasnya,” tutur Deddy.
Yang paling bermasalah, tegas Deddy, anak tersebut sekolah di sekolah kesehatan atau perawatan.
“Lu membayangkan enggak, kalau anak ini nanti jadi perawat, dan tugas dia merawat, akan berapa banyak perempuan yang akhirnya dilecehkan olehnya,” tegas Deddy.
“Dari SMA aja sudah begitu … begini, mengganggu perempuan itu enggak seperti itu. Gua enggak mengerti siapa yang mengajarkan begitu.”
Deddy sejatinya prihatin dengan kondisi yang terjadi ini. Dia pun menawarkan dua pilihan.