Simon menjelaskan bahwa sejak sesi pertama hingga sesi ketiga tidak ada gangguan teknis selama UNBK berlangsung.
Tidak ada gangguan seperti gangguan jaringan internet, gangguan server, dan gangguan listrik.
Pengawas yang mengawasi UNBK di sekolahnya juga menggunakan "sistem silang" di mana didatangkan pengawas dari SMAN 9 Kupang sebanyak lima orang.
Atas keterbatasan fasilitas itu, Simon meminta perhatian pemerintah, baik Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT maupun Pempus untuk membantu pengadaan komputer/laptop dan server di sekolahnya.
"Mimpi kami, suatu saat memiliki komputer dan server sendiri, sehingga tidak lagi meminjam fasilitas dari sekolah lain saat UNBK seperti sekarang," dia memungkasi.