Suar.ID -Jangan pernah malu jadi tukang kentut.
Dulu, di zaman Samurai, persisnya di zaman Edo Jepang, pernah terjadi perang kentut yang membuat musuh kelabakan.
Perdamaian dan stabilitas sejatinya terjadi antara tahun 1603 hingga 1868.
Ini adalah era yang hedonistik, era pencari kesenangan saat puisi dan teater begitu digemari, sementara para pria mencari kesenangan dengan wanita geisha di distrik lampu merah.
Budaya bertempur berkembang orang-orang berada dalam perang kentut yang mungkin bertujuan untuk menjaga tradisi prajurit samurai tetap hidup.
Dikatakan hembusan kentut manusia yang kuat bisa menembus papan kayu dan melintasi medan perang luas dengan menggunakan kecanggihan teknologi kentut Jepang.
Mahasiswa di Cornell University memutuskan untuk mengukur kecepatan kentut pada tahun 2009.
Mereka mengembangkan detektor intensitas kentut yang mampu mengukur penyebaran angin pada skala 0 hingga 9 dalam hal konsentrasi suara, suhu, dan gas.
Mereka menemukan kentut yang paling berbahaya mengandung hidrogen sulfida, dan gas bergerak lebih cepat ketika suhu lebih hangat.
Orang akan makan makanan yang menghasilkan hidrogen sulfida termasuk telur, daging, ikan, bir, kacang, brokoli, kembang kol dan kubis untuk memasuki kompetisi tersebut.
Kembali ke perang kentut, sejarawan Jepang dari Zaman Edo menyebut mereka He-Gassen, seperti waspada gas.