"Kami tidak dapat meminjam uang di mana pun. Kami juga tidak mampu membesarkan mereka.”
Keesokan harinya, petugas juga menangkap Feng, ibu bayi kembar, di sebuah motel.
Pasangan itu mengaku menjual si kembar pada September 2017 atau dua bulan setelah mereka lahir di Chifeng.
Sang ayah mendapatkan pembeli anaknya melalui salah satu platform pesan online QQ.
Perwakilan kejaksaan Mongolia Dalam mengatakan sang bayi kembar dibawa ke dua keluarga berbeda di Hebei.
Pasangan itu kemudian menggunakan uang yang mereka terima untuk membayar utang ke rentenir.
“Saya melakukan tindakan yang mengerikan. Saya menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain. Aku telah mengecewakan kedua anakku," ucap Lan.
“Kami benar-benar tidak punya pilihan. Saya tau itu salah. Tetapi pada saat yang sama, bayi-bayi itu akan menderita bersama kami," ucap Feng.
Seorang bernama Xu, orang yang membeli bayi laki-laki, mengatakan bahwa istri yang sudah ia nikahi selama delapan tahun tidak subur dan tidak bisa hamil.
Sementara keluarga yang membeli bayi perempuan mengatakan ia merasa kesepian lantaran putra kandungnya yang sudah dewasa dan tak lagi tinggal bersamanya.
"Kami bukan keluarga terkaya di dunia. Tetapi saya mencintainya dan saya akan membeli semua hal terbaik untuknya," ucap pembeli bayi perempuan.
Bayi kembar itu telah dikembalikan ke pangkuan ibu kandung mereka.