Saat ini jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halaman di Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Sementara pihak kepolisian baik dari Polsek Air Sugihan, Polres OKI dan Polda Sumsel bekerjasama terus menyelidiki kasus calon pendeta muda tersebut.
Pantauan TribunSumsel.com di kediaman korban, polisi tampak melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi atau tetangga korban.
Polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Revo milik korban saat dihadang kedua tersangka.
"Hari ini kita lakukan penyelidikan di rumah korban. Kita minta keterangan para tetangga, kita gali informasi sedetil mungkin untuk tindak lanjut kasus ini," ujar Kanit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Junaidi saat ditemui di mess korban, Rabu (27/3/2019).
Di lokasi lain di area Divisi 3 tempat korban ditemukan tewas merupakan area perkebunannya kelapa sawit.
Menurut warga setempat, permukaan jalan berbatu berubah menjadi jalan berkubang di musim hujan.
Warga setempat pun mengaku belum pernah menjamah area Divisi 3 tempat mayat korban ditemukan.
"Lokasi penemuan mayat itu jauh sekali masuk ke perkebunan sawit kira-kira 300 meter," ujar Pijaro, warga pemukiman Divisi 4 kepada TribunSumsel.com, Rabu (27/3/2019).
Ia dan warga lainnya mengaku takut masuk ke dalam perkebunan karena alasan keamanan.
"Ngeri sekali kalau masuk ke perkebunan (sawit) karena pasti tidak aman," ujar pemuda tersebut.
Menurut Pijaro, ia dan warga pemukiman Divisi 4 turut melakukan pencarian begitu korban dikabarkan hilang pada Senin (25/3/2019) lalu.