Ia dan warga lainnya mengaku takut masuk ke dalam perkebunan karena alasan keamanan.
"Ngeri sekali kalau masuk ke perkebunan (sawit) karena pasti tidak aman," ujar pemuda tersebut.
Menurut Pijaro, ia dan warga pemukiman Divisi 4 turut melakukan pencarian begitu korban dikabarkan hilang pada Senin (25/3/2019) lalu.
Namun mayat korban ditemukan keesokan harinya di perkebunan kelapa sawit di area Divisi 3.
"Saya ikut mencari korban. Waktu mayat ditemukan, motornya juga ada ditemukan warga di semak-semak," ucapnya.
Hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan dan perkosaan ini.
"Hari ini kita lakukan penyelidikan di rumah korban. Kita minta keterangan para tetangga, kita gali informasi sedetil mungkin untuk tindak lanjut kasus ini," ujar Kanit Jatanras Polda Sumsel, Kompol Junaidi saat ditemui di mess korban, Rabu (27/3/2019).
Diketahui, perjalanan untuk menuju lokasi area kelapa sawit tempat pembunuhan Melinda Zidemi cukup jauh dari pusat kota.
Baca Juga : Polisi Ungkap Kronologi Pembunuhan Melindawati, Gadis yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Semak-semak
Untuk menuju Desa Sungai Baung, orang harus menempuh 2 jam perjalanan dari kota Palembang menggunakan speed boat lewat jalur Sungai Musi.
Dengan jarak 3 kilometer dari Dermaga Sungai Baung, masyarakat biasanya mengakses antar kedua tempat menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.