Suar.ID -Sebuah studi menemukan bahwa bekerja terlalu keras pada wanita hasilnya tidak akan selalu baik.
Hal ini terutama berkaitan dengan kesehatan mental.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja berjam-jam lebih lama memiliki peningkatan risiko depresi.
Dilansir dari Elite Readers (24/3), sebuah studi yang dipublikasikan online dalam Journal of Epidemiology & Community Healthmelaporkan wanita yang bekerja 55 jam atau lebih dalam seminggu dan atau yang bekerja yang lebih banyak setiap akhir pekan mengalami gejala depresi yang jauh lebih signifikan daripada perempuan yang bekerja dengan jam standar.
Obervasi yang dilakukan pada 11.215 laki-laki dan 12.188 perempuan mendapatkan hasil yang menarik.
Baca Juga : Cari Mantan Istrinya Enggak Ketemu, Pria Ini Membabi Buta Bacoki Satu Keluarga
Para peneliti menemukan adanya suatu hal seperti 'beban ganda' yang dialami oleh perempuan ketika memiliki jam kerja yang panjang.
Apalagi jika mereka harus mengerjakan urusan rumah tangga.
Gill Weston, seorang peneliti di University College London mengatakan perempuan memiliki beban dari pekerjaan yang berlebihan.
"Ini adalah penelitian observasional, jadi meskipun kita tidak dapat menentukan penyebab pastinya, kita tahu banyak perempuan menghadapi beban tambahan melakukan pekerjaan di luar tugas rumah tangga daripada pria.
Ini mengarah pada total jam kerja yang luas, menambah tekanan waktu dan tanggung jawab yang berlebihan."
Baca Juga : Vincentia Tiffani, Mahasiswi Cantik Jogja yang 'Nembak' Sandiaga Uno untuk Jadi Suaminya
Dalam melakukan riset, peneliti mengelompokkan jam kerja per minggu menjadi empat kategori.
Kurang dari jam kerja standar: <35 jam semingguJam kerja standar: 35-40 jam semingguJam kerja panjang: 41-55 jam semingguJam kerja ekstra panjang: 55+ jam seminggu
Selain menemukan risiko depresi pada wanita yang lebih besar, merekajuga menemukan orang-orang yang bekerja di akhir pekan cenderung memiliki pekerjaan sektor jasa bergaji rendah.
Weston juga menambahkan bahwa secara umum perempuan memang lebih mudah mengalami depresi dariada pria.
"Wanita, secara umum, lebih cenderung mengalami depresi daripada pria, dan ini tidak berbeda dalam penelitian ini."
Baca Juga : Saat Bintang Film Dewasa Menyesal Menikah dengan Sugar Daddy 73 Tahun
Terlepas dari pola kerja mereka, kami juga menemukan bahwa pekerja yang mengalami gejala depresi adalah yang sudah tua, penghasilan rendah, pekerjaan yang menuntut fisik, serta mereka yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya.
Peneliti berharap temuan mereka dapat digunakan untuk membuat kebijakan mengenai beban kerja wanita.
Kami berharap temuan kami akan mendorong pengusaha dan pembuat kebijakan untuk berpikir mengenai pengurangan beban kerja dan meningkatkan dukungan bagi perempuan yang bekerja berjam-jam atau tidak teratur tanpa membatasi kemampuan mereka untuk bekerja ketika mereka menginginkannya."