Nah ini yang menarik.
Selain soal kepanikan menjelang jatuhnya JT610 di Laut Jawa, KNKT juga mengakui adanya pilot ketiga dalam penerbangan pesawat Lion Air Boeing 737 MAX 8 nomor penerbangan JT 043 rute Denpasar-Jakarta.
Kita tahu, penerbangan itu menggunakan pesawat yang sama dengan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Kerawang sehari setelahnya.
“KNKT menyanpaikan bahwa benar ada pilot lain yang berada di cockpit pada penerbangan itu,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/3).
Pilot itu, menurut Soerjanto, adalah pilot yang telah selesai menjalankan tugas terbang yang kebetulan “nebeng” balik ke Jakarta.
“Pilot ini memiliki kualifikasi sebagai pilot Boeing 737 Max 8. Pilot yang bersangkutan sudah diwawancara KNKT,” katanya.
Dia juga mengatakan, sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 pasal 359, pernyataan dari seseorang yang diperoleh selama proses investigasi tidak boleh dipublikasikan.
“Untuk itu KNKT tidak akan menyampaikan hasil wawancaranya,” katanya.
Sebelumnya memang ada desas-desus yang menyebut bahwa ada pilot ketiga yang “menyelematkan” penerbangan pesawat Lion Air PK LQP rute Denpasar-Jakarta.
Saat itu, pesawat dengan nomor penerbangan JT043 itu mengalami kerusakan Angle of Attack (AoA).
AoA merupakan sudut antara sayap dan udara yang mendekat antara 15 - 20 derajat.