Follow Us

Sambil Menangis Buruh Bangunan Ini Bocorkan 'Kebusukan' Salah Satu Kota Megah di China

Adrie P. Saputra - Senin, 11 Maret 2019 | 17:58
Wang Zhaogang
Adrie P. Saputra

Wang Zhaogang

"Saya menjual hidup saya ke Shenzhen. Jika saya tahu bahaya pengeboran pneumatik, saya tidak akan pernah melakukan pekerjaan itu, betapapun miskinnya saya."

Wang Zhaogang terkejut ketika pada bulan Mei tahun lalu, dia menemukan dirinya didiagnosis memiliki stadium tiga silikosis - penyakit paru-paru - akibat bertahun-tahun terpapar debu silika di tempat kerja.

Daripada hanya diam menerima nasibnya, dia kini telah mengajukan petisi kepada pemerintah Shenzhen untuk kompensasi.

Dia hanya salah satu di antara lebih dari 600 pekerja dari Hunan yang mencari uang untuk perawatan medis dan untuk mendukung keluarga mereka.

Baca Juga : Desa Ular di China: Lebih dari 3 Juta Ular Diternakkan dan Menhghasilkan Rp172 Miliar Tiap Tahunnya

Dalam dua tahun terakhir, kasus penyakit kerja yang paling luas di Cina, pneumoconiosis, telah meledak.
Alamy/Screenshot SCMP

Dalam dua tahun terakhir, kasus penyakit kerja yang paling luas di Cina, pneumoconiosis, telah meledak.

Kota Shenzhen, di provinsi Guangdong, dari desa nelayan kini menjadi kota dengan produk domestik bruto, menghasilkan 338 miliar dolas AS (Rp5.000 triliun) pada tahun 2017.

Shenzhen telah merayakan 40 tahun sejak kebijakan pembukaan nasional China yang memunculkan kesuksesannya.

Namun nasib para pekerja yang membangun jalur kereta bawah tanah atau fondasi menegaskan bahwa perlindungan tenaga kerja tetap menjadi masalah satu dekade setelah China memperkenalkan undang-undang pada tahun 2008 yang mengharuskan pengusaha untuk mengeluarkan kontrak - dan dengan demikian ada bukti kerja - untuk staf mereka.

Anggota keluarga pekerja silikosis dari Miluo City memegang tanda yang berbunyi
SCMP

Anggota keluarga pekerja silikosis dari Miluo City memegang tanda yang berbunyi

Gu Fuxiang, seorang mantan teman sesama pekerja berusia 51 tahun dari Sangzhi dengan tahap dua silikosis, mengatakan, "Shenzhen tidak dapat mencapai kesuksesan tanpa kontribusi sekelompok pasien silikosis seperti kita".

"Saya membayar dengan hidup saya untuk berkontribusi pada pencapaian Shenzhen," kata Gu.

Source : scmp

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest