Suar.ID - Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang ibu bernama Iomikoe Johnson (37). Perempuan asal Louisiana ini telah menginspirasi banyak orang untuk mencintai diri sendiri.
Iomikoe mengalami kondisi vitiligo, keadaan di mana sel pigmen mati sehingga menyebabkan kulit kehilangan warnanya.
Ia mulai mengalami vitiligo saat berusia 25 tahun dan sejak itu ia mengalami perlakuan negatif dan dintimidasi karena penampilannya.
Iomikoe kerap disebut sapi atau dalmatian oleh orang-orang, bahkan ada yang menolak berjabat tangan dengannya.
Interaksi negatif ini membuatnya tidak mau keluar rumah tanpa merias bagian kulitnya yang berwarna beda, ia juga selalu memakai lengan panjang untuk menutupi kulitnya.
Perubahan dalam hidupnya muncul saat ia bertemu pria tambatan hatinya yang mengatakan dia mencintai Iomikoe dengan atau tanpa make-up.
Saat itulah ia mulai mencoba mencintai dirinya sendiri dan berusaha untuk berhenti menyembunyikan diri dibalik bedak dan concealer.
Iomikoe mengatakan bahwa pasangannya yang membuatnya bangkit.
Dia mengatakan, "Jika kamu tidak akan memakai make-up bersamaku di rumah, maka kamu tidak perlu memakainya di dunia, seperti, untuk dilihat semua orang ... kamu cantik dan jika mereka tidak menyukainya maka itu ada pada mereka. "
Iomikoe telah belajar untuk menerima ini, “Saya ingin dunia melihat karya seni saya. Saya karya seni yang berjalan, seni manusia," katanya.