Pada awal tahun ini, dia dibawa keluar dari sel tempatnya dikurung bersama tawanan lain. Pria 31 tahun itu sempat bertanya kemana mereka bakal pergi.
Baca Juga : Sedang Terlelap Tidur, Nenek 75 Tahun Digigit Ular Piton yang Menyelinap Masuk ke Kamarnya
Baca Juga : Pasangan Remaja di Aceh Digerebek sedang Bermesum Massal di Gedung Kosong
"Menuju ajalmu," ujar salah satu anggota ISIS. Dia dibawa ke padang gurun di mana mukanya ditaruh menghadap ke pasir dan disuruh berdoa.
Tetapi di saat dia sudah bersiap untuk menerima kematiannya, Mosa mendengar suara yang menyuruhnya untuk berlari.
Dia segera melompat dan berlari melintasi padang pasir di mana dia bertemu dengan milisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
"Saya langsung berlari memeluk mereka. Hidup saya seakan menjadi baru. Saya beralih dari kematian ke hidup hanya dalam 10 menit," tuturnya.
Mosa mengungkapkan dirinya diampuni sebagai bagian dari kesepakatan yang terjalin antara ISIS dengan pasukan Suriah.
Sunday Times melaporkan, kisah Mosa itu terjadi di tengah kemarahan anggota ISIS terhadap Baghdadi yang diduga bersembunyi.
Anggota yang menyerah menyampaikan kemarahan mereka karena Baghdadi lebih memilih kabur ke padang gurun dibandingkan bersama mereka di Baghouz.
"Dia bersembunyi entah di mana. Rakyat sangat marah kepadanya," ucap Mohammed Ali, salah seorang anggota ISIS yang berasal dari Kanada.
Sumber intelijen baik lokal maupun negara Barat menjelaskan, Baghdadi diyakini bersembunyi di Anbar, provinsi gurun yang berlokasi di Irak.