Suar.ID – Kota zaman Romawi kuno ini telah menjadi puing-puing. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuveus.
Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja.
Ketika Gunung Vesuvius meletus pada 79 Masehi, magma serta gas beracunnya juga telah menewaskan hampir 2.000 orang di kota Pompeii dan Herculaneum.
Namun berdasarkan studi teranyar yang terbit dalam jurnal Analecta Romana, letusan itu tidak membunuh semua penduduk Pompeii seperti mitos yang beredar.
Baca Juga : Sempat Ramai Kembali di Awal 2019, Ternyata Momo Challenge Cuma Hoaks
Baca Juga : Pegang Alat Vital Kakak Ipar di depan Suaminya, Ahmad pun Kehilangan Tangan Kirinya
Lantas ke mana mereka yang selamat mengungsi? Mengingat saat itu adalah dunia kuno, Steven Tuck, peneliti studi ini memaparkan mereka tidak melakukan perjalanan jauh.
Sebagian besar tinggal di sepanjang pantai Italia selatan, bermukim di komunitas Cumae, Naples, Ostia dan Puteoli.
Bukan hal yang mudah sebenarnya menentukan tujuan para pengungsi korban letusan Vesuvius. Catatan sejarah sangat buruk dan tersebar.
Untuk menentukan ke mana orang-orang pergi, Tuck pun harus menyisir catatan sejarah lewat dokumen, prasasti, artefak dan infrastruktur kuno.
Misalnya, Tuck membuat basis data nama keluarga Pompeii dan Herculaneum yang terpisah. Dia kemudian memeriksa apakah nama-nama ini muncul di tempat lain setelah 79 Masehi.
Selain itu, dia juga mencari tanda-tanda budaya Pompeii dan Herculaneum yang unik, seperti pemujaan keagamaan dewa api Vulcanus dan dewa pelindung Pompeii Venus Pompeiana yang muncul di kota-kota terdekat setelah letusan dahsyat terjadi.