Rusia kabarnya telah mengerahkan S-400 untuk melindungi pangkalan udara militernya di Hmeimim di Suriah.
Turk, salah satu anggota NATO, membeli S-400 meskipun ada peringatan dari AS.
AS ingin menjual rudal Patriot, yang dibuat oleh Raytheon Co, ke Turki sebagai gantinya.
AS berpendapat bahwa S-400 tidak kompatibel dengan sistem NATO.
“Kami membuat kesepakatan (soal) S-400 denga Rusia, jadi tidak mungkin bagi kami untuk mundur. Itu sudah selesai,” ujar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Baik Turki maupun India, meski begitu, hingga saat ini belum mendapatkan sanksi dari AS atas kerja sama tersebut.
Baca Juga : Dosen Cabul di Bali Diduga Memperkosa Mahasiswinya, Modusnya Sebar Video Telanjang dan Rusak Nilai