Korban melakukan aksinya itu di dalam kamarnya sendiri di RT 06, Kelurahan Sungai Paret, Penajam, Kalimanran Timur.
"Setelah kami temukan sudah tidak bernyawa, korban kami bawa ke RSUD untuk dilakukan visum," kata Iswanto.
Sementara suami korban, Sujaedi mengatakan sebelum kejadian sempat bertengkar pada hari Rabu (6/2/2019).
Setelah itu, ia dan korban tidak bertegur sapa lagi.
Ia mengatakan sekitar pukul 12.30 Wita sempat datang ke rumah dan menemukan korban dalam kamar sedang main handpone.
Ia mengaku membaca status di WA istrinya dan curiga akan mengakhiri hidupnya.
"Saya ketok pintu kamar dan dibuka. Saya bilang mau ambil berkas. Saat saya keluar, pintu kembali dikunci dan saya bilang tidak usah dikunci karena nanti pulang, " ujarnya.
Setelah itu, ia kembali ke kantor Kelurahan Nipah-nipah dan pulang sekitar pukul 15.30 Wita.
"Saya pulang kembali gedor pintu kamar dan tak dibuka. Saya intip lewat jendela ternyata tertutup horden. Jadi saya buka paksa dan setelah itu istri saya sudah tergantung, " ujarnya sembari menangis.
Kematian korban ini membuat gempar warga sekitar.
Ibu korban, Uni saat mendatangi lokasi kejadian langsung menangis histeris. (Samir/Tribun Kaltim)