Namun, tangisan bayi di pangkuannya, membuat Slamet kesal. Pelaku pun menganiaya buah hatinya sebanyak tiga kali hingga korban terjatuh dan meninggal dunia.
Kapolres menuturkan bahwa pelaku melakukan aksi kekerasan itu saat dirinya dalam keadaan sadar.
"Ya kalau kita lihat memang ekonominya menengah ke bawah mungkin pelaku ini lelah bekerja dan melampiaskannya," ucapnya.
Sementara itu, pelaku tak memungkiri bahwa dirinya kalap mendengar suara tangisan korban selepas pulang bekerja.
Pelaku mengaku lelah usai bekerja sehingga ketika mendengar bayinya menangis, dia menjadi kesal.
"Saya capek pulang kerja. Kalau kerja berangkat jam satu siang dan pulangnya enggak nentu," kata Slamet.
Baca Juga : Ikatan Dokter Gigi Ancam Mundur dari BPJS Kesehatan karena Kapitasi Rendah
Seperti diberitakan sebelumnya, bayi berusia lima bulan, Syaifullah tewas di tangan ayah kandungnya, Rabu (6/2/2019).
Peristiwa itu terjadi di Kampung Bulak Kambing, Kecamatan Benda. Tersangka, Slamet, saat ini, sudah diamankan oleh jajaran Polrestro Tangerang.
"Nanti siang kami beberkan kasusnya seperti apa. Pukul 14.00 hari ini kami rilis," ujar Kapolrestro Tangerang, Kombes Abdul Karim, Jumat (8/2/2019).
Berdasarkan keterangan warga setempat yakni Faisal, peristiwa itu terjadi saat Slamet baru saja tiba di rumah kontrakannya sekitar pukul 17.30 WIB.
Rumah kontrakannya yang sedang direnovasi itu juga sebagai warung klontong.