Tanpa berpikir panjang, Wallace memilih mengantarkannya daripada Amber harus pulang sendiri sementara keadaannya mengkhawatirkan.
“Dia mengatakan bahwa mereka (orangtua Peat-red), tidak akan peduli. Mereka lebih tertarik dengan anjingnya," ujar Wallace saat dimintai keterangan.
Pada kesempatan berikutnya, Wallace mencium bau kecurigaan yang tidak beres tengah terjadi di rumah keluarga Amber.
Hal tersebut membuat Peter Kenworthy, pemimpin pastoral di sekolah Amber, mengatakan bahwa sekolah bisa turun tangan untuk merujuk kasus Amber sampai ke layanan perawatan sosial.
Namun, Kenworthy mengatakan akan memastikan perbaikan perilaku Amber sejak bergabung di sekolah.
Nahasnya, setelah ditemukan meninggal dunia, teman-teman sekolah Amber memberi kesaksian lain yang tak kalah mengejutkan.
Baca Juga : Imlek 2019: 5 Fakta Menarik Barongsai, Tariannya Adalah Pengusir Setan
Mereka bilang bahwa Amber kerap kepergok tengah mencekik dirinya sendiri, tetapi usaha tersebut selalu digagalkan teman-temannya.
Atas yang terjadi pada Amber berikut fakta dan juga kesaksian pihak sekolah, ibu dan ayah tiri Amber merasa menyesal.
Meski begitu, proses hukum trus berjalan mulai 14 Januari 2019 silam.