Follow Us

Parahnya Kabut Beracun di Bangkok, Sebabkan Warganya Batuk Darah

Masrurroh Ummu Kulsum - Minggu, 03 Februari 2019 | 15:23
Warga Bangkok, Thailand, membagikan dampak akibat kabut beracun yang menyelimuti kota mereka.
Viral Press via Daily Mail

Warga Bangkok, Thailand, membagikan dampak akibat kabut beracun yang menyelimuti kota mereka.

Seperti yang dialami pekerja kantor bernama Nutthawut Sirichainarumit, ia membagikan foto darah di tangannya yang keluar setelah ia bersin pada 15 Januari lalu.

Ia mengatakan itu disebabkan oleh kabut asap beracun.

"Dua hari yang lalu, hidungku terluka saat bernafas. Saya bersin sepanjang malam dan lebih buruk ketika saya bersn keesokan harinya keluar darah," ujar Nutthawut.

"Saya sangat terkejut karena saya tidak pernah bersin darah sebelumnya sepanjang hidup saya. Saya percaya ini diakibatkan oleh kabut asap beracun," tambahnya.

Warga lokal lain, Seine Premmanuspaisal, terkejut didiagnosis infeksi paru-paru setelah muntah dan batuk darah selama tiga hari, padahal tidak pernah memiliki riwayat penyakit pernapasan sebelumnya.

Ia mengatakan, "Udara yang tercemar juga membawa kuman dan virus yang secara bertahap mempengaruhi tubuh kita. Meskipun Anda berpikir Anda sehat, lingkungan yang mengerikan ini akan mengganggu Anda dalam beberapa cara."

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, pemerintah Thailand telah menutup sebanyak 437 sekolah di Bangkok karena polusi di kota itu semakin parah.

Para pejabat setempat mengatakan, polusi sudah melampaui batas yang ditetapkan di 39 wilayah berbeda.

Sehingga Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang meperingatkan, anak-anak bisa terdampak.

Konsentrasi partikel berbahaya yang dikenal dengan PM2,5 meningkat pada akhir Desember lalu dan terus meningkat di atas ambang batas aman yang ditetapkan WHO yaitu 50 mikrogram per meter kubik.

Setelah sempat membaik di akhir pekan, kualitas udara Bangkok pada Rabu (29/1/2019) mencapai angka 200 pada Indeks Kualitas Udara.

Artinya udara ibu kota Thailand itu membahayakan kesehatan seluruh masyarakat.

Source : Daily Mail, kompas

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest