Rencana mereka adalah tetap di dekat kapal dan berlayar keluar musim panas berikutnya.
Pada 24 November, suhu naikdrastis, dari minus 60 ke nol.
Badai salju berkobar selama tiga hari, dan tidak ada orang yang berani keluar dari gubuknya.
Ketika badai mereda, Baychimo lenyap.
Baca Juga : Natuna Diklaim China, Jokowi Panas dan Bawa Kapal Perang ke Sana
Mereka menduga kapal telah tenggelam.
Beberapa hari kemudian, seorang pemburu anjing laut Inuit melaporkan bahwa kapal itu telah terlepas dari es selama badai dan melaju sekitar 45 mil jauhnya.
Ketika kapten kapal, Sydney Cornwell, mengetahui dan menemukan bahwa kapal masih utuh, dia memutuskan bahwa kapal itu tidak layak lagi untuk berlayar.
Cornwell akhirnya membongkar muatan dan barang berharga lainnya kemudian meninggalkan kapal.
Namun beberapa bulan kemudian kapal ditemukan telah bergerak sekitar 250 mil ke arah timur.
Kapal itu masih bisa berlayar!