"Nama panggilan ‘Butet’ muncul pas saya baru masuk ke PB Tangkas," ungkap Liliyana Natsir di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/8/2016).
Baca Juga : Kita Bisa Membeli Toyota Avanza Hanya Rp50 Juta pada 30 Januari Nanti, Begini Caranya
"Waktu itu ada senior saya, Muhrini, yang berdarah Batak, tiba-tiba mengusulkan nama panggilan itu," tutur Liliyana Natsir.
"Dia bilang, kalau di Medan, panggilan Butet ditujukan kepada anak perempuan yang paling kecil dan itu biasanya dipakai buat yang paling disayang," kisah Liliyana Natsir.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lema Butet (atau butet dengan huruf depan kecil) merupakan kata pengganti untuk anak perempuan atau cewek.
Biasanya, dalam pergaulan masyarakat Batak, nama asli dari si anak perempuan yang dimaksud tidaklah penting.
Karena butet itu sendiri merujuk untuk semua manusia yang tergolong cewek.
Jadi, butet bukanlah sebuah nama, melainkan kata pengganti untuk anak perempuan atau cewek.
Walaupun ada orang yang diberi nama "butet" oleh orangtuanya.
Butet Kertaradjasa misalnya.
Pasangan butet adalah ucok, yang kemudian juga ada bernama asli Ucok.
Baca Juga : Kita Bisa Membeli Toyota Avanza Hanya Rp50 Juta pada 30 Januari Nanti, Begini Caranya