Suar.ID -Salah satu orang terkaya di Indonesia, Eka Tjipta Widjaja, meninggal dunia pada Sabtu (26/1) kemarin.
Bos Sinar Mas ini meninggal di usia 98 tahun.
Kabar meninggalnya pria kelahiran 1921 ini dibenarkan oleh Managing Director Sinar Mas Group, Gandhi Sulistyanto, Minggu (27/1).
Baca Juga : Inilah Abdi Dalem Cilik dan Paling Muda di Keraton Yogyakarta, Sudah Mengabdi Sejak Usia 15 Bulan
Lewat pesan singkat, Gandhi menginformasikan bahwa jenazah Eka Tjipta disemayamkan di Rumah Duka Gatot Subroto, Jakarta.
Kabarnya, Eka Tjipta akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Karawang, Jawa Barat.
Siapa sosok Eka Tjipta Widjaja?
Nama Eka Tjipta Widjaja tak terdengar asing bagi para pengusaha dan pebisnis Indonesia, bahkan dunia.
Dia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia versi Majalah Forbes pada tahun 2010.
Delapan tahun kemudian dia kembali dinobatkan sebagai orang terkaya kedua di Indonesia versi Globe Asia.
Tapi jangan kira Eka Tjipta tidak pernah melarat. Berdasarkan berbagai publikasi, pria kelahiran Quanzhou, China, itu terlahir dari keluarga miskin dengan nama Oei Ek Tjhong.
Ketika usianya menginjak sembilan tahun, dia merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Di sana, Eka membantu ayahnya untuk mengelola sebuah toko.
Perjalanan bisnis Eka dimulai sebagai seorang pedagang kelontong yang berkeliling menggunakan sepeda pada tahun 1938.
Baca Juga : Dari Si Penjual Biskuit Keliling, Eka Tjipta Widajaja Berjuang hingga Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Indonesia
Karena ketelatenannya, usaha yang dijalankan Eka terus berkembang pesat.
Kesuksesannya membuat dia dijuluki sebagai Bapak Kopra lantaran usaha kopranya maju sangat pesat pada 1961.
Tak hanya itu, Eka mendirikan CV Sinar Mas untuk kali pertama di Surabaya pada 1962.
CV Sinar Mas mendulang sukses dan membuka kantor pertamanya di Jakarta.
Eka pun mendirikan pabrik minyak goreng, pabrik kertas, minyak sawit, multifinance , hingga asuransi.
Besarnya bisnis yang dimiliki membuat Eka Tjipta masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Data Forbes per 12 Desember 2018, kekayaan Eka Tjipta saat ini sebesar 8,6 miliar dolar AS atau setara Rp120 triliun.
Eka menempati urutan ke-3 daftar orang terkaya di Indoensia setelah R. Budi & Michael Hartono dan Susilo Wonowidjojo.
Tentang Bisnis Eka Tjipta Widjaja
Bisnis Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas merupakan sebuah brand name dengan operasi bisnis yang bergerak di berbagai sector.
Di antaranya pulp dan kertas, agribisnis dan makanan, jasa keuangan, pengembang, telekomunikasi, dan energi dan infrastruktur, termasuk kesehatan dan pendidikan.
Sejak 2003, Sinar Mas tidak lagi menyebut dirinya sebagai Sinar Mas Group.
Setelah restrukturisasi, Sinar Mas tidak lagi memiliki holding, melainkan president office yang memfasilitasi/membantu pilar-pilar bisnis.
Pada 1968, penyulingan minyak nabati dan kopra pertama Sinar Mas, Pabrik Bitung Manado Oil Limited didirikan di Sulawesi Utara.
Seiring dengan perkembangannya, Sinar Mas mengakuisisi pabrik soda kimia – Tjiwi Kimia pada tahun 1972, yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinar Mas.
Tahun 1972 juga menandai dimulainya pilar bisnis developer dan real estate, yang dikenal dengan PT Duta Pertiwi Tbk.
Kemudian pada tahun 1982, P T Internas Artha Leasing didirikan dan berkembang menjadi perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi.
Pada tahun 1986, Sinar Mas Forestry mengelola hutan tanaman industrinya yang pertama.
PT Dian Swastatika Sentosa didirikan pada tahun 1996 untuk memasok listrik ke fasilitas-fasilitas produksi Sinar Mas di pedalaman.
Pada tahun 2006, Smartfren didirikan sebagai hasil merger dengan salah satu provider telekomunikasi, Fren.
Eka Tjipta Foundation (ETF) adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh keluarga Eka Tjipta Widjaja.
Baca Juga : Tangisnya Pecah, Momen Liliyana Natsir Berurai Air Mata Sampaikan Pamit Pensiun dari Bulu Tangkis
Organisasi ini adalah wadah pelaksanaaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan bagi seluruh unit usaha di bawah bendera Sinar Mas dalam rangka memberikan tanggapan terhadap persoalan pembangunan sosial kemasyarakatan.
Hal tersebut seiring dengan bergairahnya pembangunan sosial kemanusiaan, ekonomi kemasyarakatan, dan lingkungan hidup yang dilakukan oleh berbagai sektor usaha.
Ada pula kegiatan waqaf Al-quran yang sudah dilakukan oleh Asia Pulp and Paper Sinar Mas sejak tahun 2008.