“Mertua saya kembali berpegangan di ranting sambil gendong cucu. Tiga jam dia berpegangan sambil menunggu pertolongan," lanjutnya.
"Foto yang beredar ke media sosial itu atas permintaan saya kepada warga,” tambahnya.
“Lalu saya kirimkan foto itu ke Basarnas untuk kemudian meminta pertolongan perahu karet," lanjut Nurfardiansyah.
Nenek Nurjanna meninggal dunia
Baca Juga : Tak Kunjung Bisa Hamil Setelah Menikah 10 Tahun, Wanita Ini Dibakar Hidup-hidup oleh Mertuanya
Baca Juga : Berkali-kali Dinyatakan Sembuh, Nyatanya Penyakit Manusia Pohon dari Bangladesh Ini Kembali Lagi dan Lagi
Setelah terendam banjir bandang karena meluapnya Sungai Jeneberang di Kelurahan Pangkabinanga, selama tiga jam, Nurjanna Djalil lalu mendapat perawatan.
Almarhumah sempat dirawat di klinik untuk mendapat pertolongan pertama dan dilihat kondisinya.
Nurjanna Djalil dirawat selama tiga jam sebelum kemudian dipulangkan ke rumah orang tua Nurfardiansyah, Selasa (22/1/2019) kemarin.
"Sempat dipulangkan ke rumah, karena baik-baikmi perasaannya kemarin. Tapi tadi habis Ashar tidak enak perasaannya," terang Nurfardiansyah.
Karena kondisi fisiknya kurang bagus, Nurfardiansyah membawa ibu mertuanya tersebut berobat ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa, Rabu (23/1/2019) sore.
Setelah hampir sejam dirawat, sang nenek menghembuskan napas terakhir.