Ira mengawali kariernya sebagai akuntan namun ia beralih profesi menjadi jurnalis Liputan 6.
Ira sempat memicu kontroversi saat menjadi penyiar di stasiun televisi itu. Ini terjadi pada 17 Mei 1998 beberapa hari sebelum kejatuhan Presiden Soeharto.
Saat itu Ira Koesno mewawancarai Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja. Dalam wawancara itu, muncul istilah "cabut gigi" yang merujuk permintaan terhadap turunnya Soeharto saat Orde Baru di pengujung kuasa.
Untuk mengobati pemerintahan yang sedang 'sakit gigi', perlu dicabut giginya yang sakit, kata Sarwono kala itu.
Gigi yang sakit itu merujuk pada Presiden Soeharto yang dianggap tidak mampu lagi mengembalikan kestabilan kondisi pemerintahan Indonesia.
Akibat tayangan ini, Ira Koesno pun diberi sanksi.
Meski sempat mengalami kepahitan dalam dunia pers, karier Ira tetap berlanjut dan semakin baik.
Baca Juga : Hari Ini Genap 20 Tahun, Ucapan Selamat Ulang Tahun Ifan Seventeen yang Tinggal Seorang Diri pada Band-Nya
Buktinya, tahun 2004 saat debat pilpres pertama di Indonesia digelar, Ira ditunjuk oleh KPU untuk menjadi moderator.
Setelah saat itu, namanya seketika tak tersentuh media. Ternyata dia membuat jasa konsultan bernama Irakoesno Communications.
Nama Ira muncul lagi saat Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 silam dan ia menjadi moderator dalam dua putaran pada pilkada DKI 2017.