Suar.ID -Diserang virus “jatuh cinta” bukan sekadar puisi belaka.
Para ilmuwan mengklaim telah menemukan bahwa jatuh cinta, terutama bagi perempuan, bisa menyebabkan munculnya protein tertentu.
“Jatuh cinta tak hanya diiringi oleh perubahan psikologis, tapi juga perubahan fisiologis,” ujar para peneliri dari UCLA, menurut The Sunday Times.
Para ilmuwan telah mengambil sampel darah dari 47 perempuan muda yang jatuh cinta.
Baca Juga : Kisah Penyintas Holocaust yang Lolos dari Kekejaman Nazi Sebanyak 2 Kali
Mereka menemukan, tubuh para perempuan itu memproduksi interferon, protein yang biasanya digunakan untuk melawan virus.
Ketika nyala api cinta mulai padam, biasanya tingkat interferon dalam tubuh juga akan berkurang.
Interferon, terutama alfa dan beta, mempunyai peranan penting dalam pertahanan terhadap infeksi virus.
Senyawa interferon adalah bagian dari system imum non-spesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awaal infeksi virus.
Sebelum sistem imun spesifik merespon infeksi tersebut.
Pada saat rangsangan atau stimulus biologis terjadi, sel yang memproduksi interferon akan mengeluarkannya ke lingkungan.