Namun, budak wanita itu tak dibunuh begitu saja.
Budaya Norse percaya bahwa sperma pria adalah esensi dari kehidupan.
Selama tujuh hari, si budak wanita ini akan melayani hubungan seksual dengan semua pria yang merupakan anak buah raja.
Tak boleh menolak, tak boleh juga melarikan diri.
Budak wanita ini harus 'dipenuhi' sperma pria, itu menandakan dia telah dipenuhi esensi kehidupan yang sebenarnya.
Pada malam terakhir, hubungan intim akan dilakukan di atas kapal peristirahatan terakhir raja.
Lalu, pria terakhir yang berhubungan dengan si budak wanita akan menghunus pedangnya hingga si budak tewas.
Sementara prajurit lain akan berbaris di luar kapal sambil menghentakkan perisai mereka untuk meredam teriakan budak itu.
Setelah tewas, budak wanita ini akan diletakkan bersisian dengan raja Viking yang meninggal.
Kapal akan dijalankan menuju laut dan prajurit Viking menyiapkan panah api di daratan.
Dengan satu komando, semua pasukan Viking menarik busur mereka.