Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Joko Siswanto,dalam keterangan yang diterima redaksi Tribunnews.com menerangkan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4.8 Skala Richter.
Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi dirasakan di daerah Sukabumi, Pangandaran, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan.
Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi ini merupakan gempabumi dangkal akibat subduksi di wilayah Selatan Jawa.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI : Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI : Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI : Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI : Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI : Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI : Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.