Suar.ID -Hari yang seharusnya bahagia itu sekonyong-konyong menjadi nestapa bagi pasangn pengantin Ang dan FDL.
Bagaimaa tidak, wedding organizer (WO) yang mengurusi pernikahannya tiba-tiba kabur entah ke mana.
Imbasnya, seribuan tamu yang hadir di resepsi pernikahan itu pun mendapat jatah makan.
Pernikahan Ang dan FDL sendiri berlangung pada Minggu (6/1) kemarin di gedung Sukaria, kawasan IBA Palembang, Sumatera Selatan.
Baca Juga : Masih Ingat Bocah Berambut Es yang Menembus Dinginnya Suhu untuk Sekolah? Begini Kabarnya Sekarang
RIY si pengelola WO mendadak hilang bak ditelan bumi, hingga catering untuk tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan ANG dan FDL tak makan.
Padahal, seluruh biaya kontrak kerja sama antara ANG dengan WO MGD telah dibayar lunas sebelum acara pesta pernikahan berlangsung.
Kepada wartawan Kompas.com, ANG yang ditemui di rumahnya di kawasan Sako, Palembang, menceritakan kronologinya.
ANG mengatakan mengenal RIY yang memiliki nama panggilan Uut dari teman kuliahnya sebelum melangsungkan pernikahan bersama FDL.
Tepat pada 28 Juni 2018 lalu, ANG membayar uang muka Rp10 juta untuk kontrak kerja sama akad nikah hingga acara resepsi pernikahan korban.
"Saya kenal dari teman kuliah dengan Uut. Menurut teman kuliah saya, dia (Uut) itu sudah lama bisnis WO dan pelanggannya banyak," kata ANG.
Atas dasar tersebut, ANG dan suaminya, FDL, menyepakati WO yang dikelola oleh Uut mengurusi seluruh acara hingga selesai.
Kepercayaan kedua pasangan pengantin itu pun bertambah setelah mereka juga mengunjungi rumah orangtua Uut di Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.
Di sana, pakaian pengantin, hingga seluruh peralatan untuk acara pernikahan memang ada di rumah orangtua Uut.
Baca Juga : Dua Sejoli Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel: Diduga Bunuh Diri Tak Dapat Restu Orangtua
"Waktu itu tak ada curiga sedikit pun. Jadi kontrak kami tanda tangani hingga akhirnya kami membayar uang muka," ujar korban.
Di dalam perjanjian kontrak tersebut, ANG akan membayar lunas biaya akad hingga resepsi satu pekan setelah acara selesai.
Namun, Uut meminta ANG untuk membayar lunas seluruh biaya kontrak dengan alasan sewa gedung.
Kecurigaan ANG mulai muncul. Ia pun meminta E-KTP milik Uut untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Setelah uang perjanjian dibayarkan lunas pada 26 Desember 2018 kemarin, Uut masih sempat menjalankan tugasnya, yakni menghias mobil pengantin, menata baju, dan persiapan menjelang akad nikah pada Jumat (4/1/2019) di rumah ANG.
Namun, saat acara resepsi berlangsung di gedung Sukaria, mendadak Uut hilang tanpa kabar dan meninggalkan acara begitu saja.
Akibatnya,1.000 tamu yang datang di acara pernikahan kedua korban terpaksa tidak menikmati santap siang lantaran catering yang dijanjikan oleh Uut tak kunjung datang.
"Jam 9 pagi, dia itu sempat datang lalu pulang dengan alasan mau ambil gaun pengantin, setelah itu tak datang lagi," ujar korban.
Baca Juga : Tragis, Dua Sejoli Hasyim Prasetya dan Dewi Ditemukan Tewas Tanpa Busana dengan Luka Tembak di Kamar Hotel
Hingga menjelang siang, pihak keluarga ANG mulai risau. Seluruh makanan untuk tamu undangan masih kosong di atas meja.
Berulang kali pihak keluarga mencoba menghubungi Uut. Pelaku pun beralasan jika semua makanan sedang dimasak.
"Bilangnya masih digoreng, terus ditelepon lagi masih di jalan. Setelah itu tak aktif, sampai acara selesai tak juga datang," kenang ANG.
Dengan kondisi malu, pihak MC yang mengisi acara tersebut sempat mengulur waktu hingga pukul 13.00 WIB untuk mencari solusi dengan memesan nasi bungkus.
Namun, tak ada satu pun pihak rumah makan yang sanggup menyiapkan 1.000 porsi dalam waktu satu jam.
"Karena sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, terpaksa MC mengumumkan. Maaf ada gangguan teknis sehingga hidangan makan siang tidak ada. Seluruh tamu sudah tahu dan maklum," tambah SL (85), kakek ANG.
Saat ini, pihak keluarga ANG dan FDL pun berencana melaporkan Uut kepada pihak kepolisian lantaran telah menjadi korban penipuan dari WO yang dikelolah Uut.
"Kami sudah siapkan pengacara, sekarang masih konsultasi untuk proses hukumnya," ungkap SL.
Korban lain bermunculan
Setelah ANG dan FDL, korban lain pun mulai bermunculan. Hal tersebut diungkapkan ANG.
Menurut ANG, setelah Uut kabur, fotografer pernikahannya sempat mengaku belum menerima sepeser pun jasa mereka dari pelaku.
"Saat sampai siang makanan tak kunjung datang dan Uut hilang, fotografernya bilang mereka belum dibayar," kata ANG, Senin (7/1/2019) malam.
Baca Juga : Vanessa Angel Mengaku Sudah Setahun Mengenal Muncikari yang Dicokok Bersamanya di Surabaya
Rupanya, bukan fotografer saja, jasa sewa pakaian pengantin hingga mobil pengantin juga ikut kena imbas lantaran tak dibayar oleh Uut.
"Tenda 9 unit, sampai kotak untuk antar-antaran juga belum dibayarnya. Padahal, kami sewa WO itu untuk paket seluruhnya, dari urusan baju sampai makan," ujar ANG.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, barulah terungkap WO MGD yang dikelola oleh Uut ternyata menyewa di tempat lain untuk berbagai macam alat acara pernikahan.
"Ternyata dia cuma ambil biaya jasa, semuanya itu dia juga sewa tempat lain, tapi belum dibayar," ungkap korban.
Setelah acara selesai, banyak pihak penyewa menyambangi rumah ANG di kawasan Sako, Palembang, untuk mengambil barang yang disewa oleh Uut.
Meskipun ikut menjadi korban, ANG masih berbesar hati dan memberikan seluruh barang itu kepada pemiliknya tanpa ditahan sembari menunggu itikad baik dari Uut.
"Kami berikan saja, mereka juga jadi korban. Karena kalau tidak ada baju bagaimana mereka bisa usaha. Kami juga kasihan," ungkap ANG.
Setelah memberikan seluruh barang yang disewa Uut, ANG pun menghubungi keluarga pelaku terkait permasalahan biaya tersebut.
"Ibunya (Uut) bilang yang tanggung jawab, jadi mereka saya arahkan ke sana," jelas dia.
Pihak keluarga pun sampai saat ini tak mengetahui keberadaan Uut karena Uut kabur saat resepsi pernikahan ANG.
"Uut sempat pulang ke rumah ibunya itu ambil anaknya, dengan alasan ingin pergi ke acara ulang tahun. Ternyata tak pulang juga, nomor ponsel serta WhatsApp juga tidak aktif lagi," ujar korban. (Aji YK Putra/Kompas.com kontributor Palembang)