Berkata pada Pear Video, Fuman menderita radang dingin di tangannya karena harus membantu neneknya bertani.
Wang Fuman yang jago matematika itu juga berkata bahwa ia merindukan ayahnya yang belum pulang beberapa bulan terakhir.
Baca Juga : Tragis, Dua Sejoli Hasyim Prasetya dan Dewi Ditemukan Tewas Tanpa Busana dengan Luka Tembak di Kamar Hotel
"China merupakan negara yang besar, namun masih memiliki sisi lemah di balik penampilannya yang makmur," tulis seseorang di dunia maya.
Nasibnya sekarang
Karena kondisi itu, Wang Fuman mendapat julukan “Ice Boy” alias “Bocah Es”.
Setahun berlalu, nasib baik memenuhi kehidupan Wang.
Kini dia tak harus lagi berjalan kaki berkilo-kilometer jauhnya di tengah salju untuk sampai ke sekolah.
BBC melaporkan pada Senin (7/1), Wang dan keluarganya sudah pindah dari gubuk lumpurnya ke sebuah rumah dua lantai.
Rumah itu hanya berjarak 10 menit dengan berjalan kaki di jalan aspal menuju sekolahnya.
"Hidup jauh lebih baik," kata ayah bocah itu, Wang Gangkui—benar, Wang sudah bertemu ayahnya.
"Dibandingkan dengan dinding lumpur dan jalan berlumpur, kami jauh lebih terlindungi dari angin dan hujan," ucapnya.