Suar.ID -Media sosial sedang diramaikan oleh sosok capres dan cawapres fiktik Nurhadi-Aldo (disingkat DILDO).
Kemunculan dua orang itu seolah menjadi “penyejuk” di tengah situasi tahun politik yang cukup panas.
Dalam waktu singkat, akun Instagram-nya diikuti ratusan ribu orang.
Hingga berita ini ditulis saja, akun Instagram @nurhadi_aldo sudah diikuti 242 ribu followers.
Siapa sangka, wajah pria yang terpampang di foto itu memang benar-benar seorang pria bernama Nurhadi.
Baca Juga : Buah Warisan Sunan Muria Ini Disebut Ampuh Mengatasi Sulit Hamil, Bagus Juga untuk Tanaman Hias
Nurhadi bukan sekadar tokoh khayalan.
Kompas.com mewartakan bahwa Nurhadi adalah seorang tukang pijat yang bermukim di Kudus, Jawa Tengah.
Namun, bukan dia dalang di balik Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik.
Atau lebih tepatnya, bukan satu-satunya dalang.
Ide membuat capres cawapres fiktif datang dari Edwin, pria yang mengaku warga Yogyakarta.
Edwin menghubungi Nurhadi pada Desember 2018 lalu melalui aplikasi messenger.
Dia mengaku mengagumi Nurhadi dari Komunitas Angka 10.
Nurhadi membuat Komunitas Angka 10 di Facebook beberapa tahun lalu.
Hingga kini, anggota komunitas itu telah mencapai ribuan orang.
Di komunitas yang disebut Nurhadi sebagai para pecinta Tuhan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.
"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin,” ujar Nurhadi.
Dia, tambahnya, mengaku ngefans dengan Nurhadi.
Baca Juga : Belum Bayar Penuh, Pengusaha R Penyewa Vanessa Angel Ternyata Masih Lajang
“Apalagi pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," tambahnya.
Dari situlah terbentuk medsos Dildo.
Nurhadi tak keberatan wajahnya diviralkan selama tak melanggar hukum dan agama.
"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya,” katanya.
“Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019.”
Secara tegas Nurhadi tak inggin terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden.
Makna Tronjal-Tronjol Maha Asyik dan nomor urut pasangan 10 juga punya makna tersendiri.
Tronjal-Tronjol dialamatkan untuk orang-orang yang sering kita temui di media sosial era kiwari.
Mereka adalah orang-orang yang asal mengunggah status tanpa fakta dan etika.
Sementara angka 10 diambil dari Komunitas Angka 10 miliknya, yang berarti keikhlasan kepada Tuhan dan para pecinta Tuhan.
Meski sudah viral, Nurhadi masih tetap berprofesi sebagai tukang pijat.
Dia memijat siapa saja yang membutuhkan dengan upah seikhlasnya.
Nurhadi membuka tempat pijat di Pasar Brayung Mejobo, sekaligus melayani jual jus jamu mulai dari pukul 08.00-13.00 WIB.
Meski begitu, Nurhadi siaga 24 jam bila dipanggil untuk memijat.
Nurhadi juga aktif dengan radio amatirnya.
Bahkan melalui hobi mengudara ini, dia mendapatkan banyak banyak kenalan.
"Kebanyakan pasien saya capek dan pegal-pegal," katanya.
Viralnya Nurhadi di medsos menurutnya cukup berpengaruh terhadap order pijat.
"Order pijat ramai. Saya pun manfaatkan untuk jualan kaos bergambar saya itu di medsos. Laku keras juga. Banjir orderan pijat dan jualan kaus pokoknya. Hehehe," ujar Nurhadi.
Akun Instagram @nurhadi_aldo hingga saat ini konsisten mengunggah program kerja diselingi meme yang menghibur netizen.
Kehadiran DiLdo ini jadi hiburan di tengah ribut-ribut tahun politik. (Chandra Wulan/Grid Hot)
Artikel ini sebelumnya tayang di Gridhot.Id dengan judul "Di Balik Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik, Ada Nurhadi si Tukang Pijat yang Bersahaja"