Tanaman yang memiliki nama ilmiah Medinilla Speciosa L ini juga kerap disebut anggur Asia.
Nama Medinilla diambil untuk memberi penghormatan kepada José de Medinilla, gubernur Mauritius (saat itu dikenal sebagai Kepulauan Marianne) pada tahun 1820.
Tanaman parijoto rata-rata memiliki tinggi 45-60 cm.
Tumbuhan semak ini memiliki batang bercabang kayu dan daun hijau bersisik.
Tanaman ini tumbuh secara alami di daerah Kalimantan, Jawa, dan Filipina.
Di Jawa, tanaman ini banyak dijumpai di antaranya di wilayah Gunung Muria (Jawa Tengah), Gunung Andong (Magelang), dan beberapa gunung lainnya.
Tanaman parijoto lebih suka daerah teduh dan lembab, sehingga biasa tumbuh di ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut.
Meski banyak tumbuh liar, tanaman ini juga bisa dibudidayakan di pekarangan, pot, maupun dijadikan tanaman hias di dalam ruangan.
Jika Anda berziarah ke Makam Sunan Gunung Muria di Kudus, Anda akan menemui pedagang-pedagang yang menjual buah kecil ini.
Selain itu, zaman sekarang Anda juga bisa membelinya secara online.
Masyarakat Kudus dan sekitarnya secara turun-temurun meyakini buah ini dapat meningkatkan kesuburan hormonal pada wanita.