“Kami berharap penelitian ini akan mengarah pada penolakan mitos bahwa pembeli seks hanya frustrasi seksual dari sosok pria yang baik,” kata Melissa Farley.
Farley adalah penulis utama penelitian ini sekaligus direktur eksekutif Prostitution Research and Education, sebuah lembaga nirlana berbasis di San Francisco, Amerika Serikat.
Sementara studi UCLA menunjukkan sisi gelap dari jenis jiwa manusia, penelitian lain menunjukkan ada karakteristik lebih sensitif yang umum di antara mereka.
Yaitu kebutuhan untuk keintiman emosional.
Baca Juga : Terkait Kasus Prostitusi Online yang Menjerat Vanessa Angel, Hotman Paris Semprot Polisi dan Wartawan
Ini adalah hasil dari 2.012 studi yang melihat 394 percakapan di website, The Erotis Highway, sebuah serikat internasional untuk "penghibur erotis."
Sekitar sepertiga dari orang yang berbicara di sini dilaporkan berkeinginan memiliki hubungan komukasi yang romantis dan emosional.
Selain itu, para peneliti menemukan, meski beberapa pria memang memiliki sikap negatif terhadap para perempuan, mayoritas dari mereka tampaknya menghormati pekerja seks perempuan.
Mereka juga bangga pada kesenangan yang mereka raih dari para wanita tersebut.