Kata "falesu" adalah salah paham karena istilah asli dalam Bhagavad Gita adalah phalesu, di mana ejanan “ph” merupakan bunyi “p” ditambah bunyi “h”, bukan bunyi “f”.
Presiden RI pertama Ir. Sukarno, pada malam ”tirakatan” hari Bhakti AURI di Istana Negara tanggal 30 Juli 1964, memberikan ungkapan ini secara langsung untuk memotivasi personel AURI.
Baca Juga : Intip Potret DJ Steve Aoki Saat di Bali, dari Naik Ojek Online hingga Kibarkan Merah Putih
Sukarno menyitirnya dari kalimat termasyhur pada Sangkahya-yoga kitab Bhagawadgita, sloka 2.47, yang lengkapnya berbunyi :
"karmaṇy evādhikāras te
mā phaleṣu kadācana
mā karma-phala-hetur bhūr
mā te sańgo 'stv akarmaṇi."
sebagai pasukan khsusu TNI AU, Paskhas punya berbagai kemampuan tempur khas matra udara.
Milsanya Pengendali Tempur (Dalpur), Pengendali Pangkalan (Dallan), SAR Tempur, Jumping Master, Pertahanan Pangkalan yang meliputi pertahanan horizontal (Hanhor) dan pertahanan vertikal (Hanver), Penangkis Serangan Udara, jungle warfare, Air Assault (Mobud), Raid operation hingga kemampuan anti teror aspek udara atau yang dikenal sebagai ATBARA (Anti Pembajakan Udara).
Selain itu Paskhas TNI-AU juga mahir bertempur di hutan, perkotaan, laut maupun pantai.
Paskhas TNI-AU juga memiliki kemampuan spesialisasi kematraudaraan untuk melaksanakan doktrin OP3UD.