Setelah Pemakaman Istrinya, Kondisi Ifan Seventeen Makin Memprihatikan, Tak Mau Sendiri dan Sering Demam

Suar.ID - Ifan Seventeen patut bersyukur pada Tuhan karena telah diselamatkan dari musibah tsunami Banten yang ia alami pada Sabtu (22/12/2018) kemarin.

Hal itu ia akui. Ia tak henti mengucap syukur pada Tuhan sudah mengirimkan bantuan berupa kotak yang membantunya tetap mengapung di tengah lautan.

Namun, Ifan juga mendapat ujian lain dengan ditinggal istri tercintanya, Dylan Sahara.

Dylan meninggal dunia dalam musibah tersebut saat sedang menemani Ifan tampil dalam sebuah acara di Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat.

Baca Juga : Tak Mau Duriannya Diambil Petugas, Wanita Ini Nekat Belah Durian Pakai Gergaji di Stasiun Kereta

Jenazah Dylan dimakamkan di kampung halamannya di Ponorogo pada 25 Desember 2018.

Sejak Dylan meninggal dunia, Ifan sempat mengaku mengalami trauma.

Meski dari luar ia terlihat begitu tangguh dan tegar, ternyata Ifan menyimpan duka mendalam hingga fisiknya ikut tergerus kesedihan.

Hal itu diungkapkan oleh kembarannya, Riedhan Fajarsyah saat ditemui di kawasan kompleks DPR RI Kalibata, Jakarta Timur pada Minggu (30/12/2018) lalu.

Pria yang akrab disapa Idan ini membenarkan kalau kondisi Ifan sedang mengalami trauma secara psikis.

Baca Juga : Bikin Australia Segan, Paskhas TNI AU Punya Skil Istimewa yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lainnya

"Kondisi Ifan masih terpukul. Belum bisa sendiri, masih harus ditemenin terus karena bagaimana pun juga Ifan yang merasa kehilangannya yang paling besar," kata Idan dikutip dari Banjarmasin Post.

Tak hanya alami trauma psikis, Ifan juga mengalami beberapa gangguan pada kesehatan fisiknya.

"Saya pikir efeknya ke psikis sendiri dan ada reaksi di badannya itu traumanya bermacam-macam," lanjut Idan yang juga selamat dari musibah tsunami Banten ini.

Menurut Idan, ia dapat kabar tentang kondisi Ifan yang terus menurun akibat terlalu memikirkan musibah yang dialaminya.

Baca Juga : Intip Potret DJ Steve Aoki Saat di Bali, dari Naik Ojek Online hingga Kibarkan Merah Putih

"Terakhir dia telepon lagi demam. Ternyata pikiran ngaruh ke badan. Sedih ya sedih tapi badannya enggak tahan," ucapnya lagi.

Idan pun berusaha untuk terus menemani Ifan untuk membantu proses pemulihan trauma yang dirasaan Ifan.

Sebisa mungkin, ada teman yang bisa mengajak Ifan berbicara agar tidak terlalu teringat dengan sosok almarhumah Dylan Sahara.

"Paling dia enggak boleh sendiri dulu karena dia enggak kuat untuk sendiri, dia harus ada yang nemenin, ada yang ngajak ngobrol, ada yang ngajak ketawa," kata Idan lagi.

Ifan sendiri sebelumnya sudah pernah mengungkapkan kalau ia mengalami trauma yang membuatnya tak sanggup kembali ke Jakarta.

"Ini aja aku enggak tahu apa yang aku lakukan habis ini ya. Buat pulang ke rumahku di Jakarta pun aku bekum punya keberanian, masih takut," kata Ifan Seventeen dikutip dari video YouTube Sakti TV.

Ifan mengaku enggan kembali ke Jakarta karena takut kesedihannya akan kembali menguat.

Rumah yang ia tinggali bersama Dylan Sahara dulu terlalu banyak menyimpan kenangan tentang mereka.

Instagram @ifanseventeen

Ifan Seventeen alami trauma berat meski selamat dari tsunami Banten

Tak bisa dipungkiri, hal itu bisa melemahkan ketegaran Ifan lantaran tak kuasa menahan rindu pada Dylan.

"Ya karena di sana kenangan sama istriku kan semua di sana. Jadi aku takut semakin masuk gitu, karena mentalku sebenarnya memang belum kuat. Belum kuat buat pulang ke Jakarta," lanjutnya.

Warganet banyak yang memberi komentar di akun Instagram Ifan dan mendoakan agar ia tetap kuat dan tegar menjalani ujian ini.

Baca Juga : Mengenal Nurhadi-Aldo, Dari Tukang Urut di Kudus Sampai Jadi Pasangan 'Capres-Cawapres Nomor Urut 10'