Ingat, dibandingkan persalinan per vaginam atau normal, prosedur operasi sesar membuat kesehatan sang ibu lebih berisiko.
Baca Juga : Selamat Tahun Baru, Ini Daftar Zodiak yang Susah Rezeki dan Zodiak yang Gampang Rezeki di 2019
Sebuah studi dari Canadian Medical Association Journal pada Maret 2007 menyebutkan, beberapa risiko yang mesti dihadapi sang ibu saat memilih sesar.
Antara lain hematoma pada luka bekas operasi, yang secara otomatis dapat memperpanjang masa perawatan Ibu di rumah sakit.
Studi lain yang dimuat di jurnal Current Women’s Health Review pada Mei 2013 menambahkan, risiko luka di kantong kemih sebagai salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi pada persalinan sesar.
- Gangguan venous thromboembolism (VTE) pascamelahirkan
Tingginya prevalensi ini dibandingkan dengan angka kejadian pada ibu yang melahirkan secara normal.
Menurut peneliti utama Marc Blondon dari Divisi Angiology and Hemostasis, Geneva University Hospitals, Jenewa, Swiss, persalinan sesar itu sendiri merupakan faktor risiko independent terhadap kemungkinan terjadinya VTE di periode pascanatal.
Dalam masa kritis ini, tambahnya, ibu yang melalui persalinan sesar dapat mengalami proses pembekuan darah yang lebih aktif dibandingkan mama yang melahirkan secara normal.
“Sekitar tiga kasus VTE dapat terjadi untuk setiap 1.000 persalinan sesar,” tegasnya.
Baca Juga : Betapa Menyesalnya Perempuan yang Memutuskan Menikahi Kakek 70 Hanya Demi Uang Ini
- Berjuang melahirkan sendiri