Follow Us

Kisah Roza Shanina, Sniper Tercantik dan Terjitu Uni Soviet yang Kisah Asmaranya Berakhir Tragis

Aulia Dian Permata - Selasa, 18 Desember 2018 | 09:39
Roza Shanina
Rarehistoricalphotos.com

Roza Shanina

Shanina selalu bisa mengenai personel musuh dan membunuhnya dengan sekali tarikan senapan.

Dia juga mendapat pujian karena mampu berulang kali melakukan double hit (menembak dua lawan dengan dua peluru yang ditembakkan secara berurutan).

Pujian tak hanya datang dari Uni Soviet, tapi juga dari Kanada. Tahun 1944 sebuah surat kabar Kanada menggambarkan Shanina sebagai "teror gaib dari Prusia Timur".

Baca Juga : Transgender Pertama yang Ikut Miss Universe Gagal Menang: ‘Saya Tidak Peduli’

Berkat kemampuan menembaknya, Shanina menjadi sniper wanita Soviet pertama yang mendapat penghargaan Order of Glory.

Shanina terus meningkatkan kemampuan menembak jarak auhnya dan pada 9 Juni 1944, potret manisnya ditampilkan di halaman depan surat kabar Soviet Unichtozhim Vrage.

Sayangnya, saat Operasi Bagration dimulai pada 22 Juni 1944, seluruh unit penembak jitu perempuan Soviet ditarik kembali ke pangkalan.

Shanina mengajukan permohonan agar bisa tetap hadir di garis depan, tapi ditolak mentah-mentah oleh komandannya.

Remaja ini nekat pergi ke garis depan untuk membantu negaranya berperang, tapi malah dibawa ke pengadilan karena nekat melanggar aturan.

Baca Juga : Keluar Kotoran di Kamar Mandinya, Perempuan Ini Terpaksa Mandikan Anaknya di Toilet Supermarket

Nahas, pasukan batalion Shanina nyaris semuanya terbunuh pada tanggal 16 Januari 1945.

Kala itu peperangan melawan Jerman dan anggota batalion Shanina yang hanya berjumlah 78 orang hanya tinggal tersisa 6 orang termasuk Shanina.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest