Menurut Nurman, kulit ceker ayam mirip kulit ular dan buaya tapi lebih mudah didapat.
Paling tidak kita bisa membayangkan, dalam sehari berapa ekor ayam yang dipotong di tempat pemotongan hewan dan di pasar-pasar?
Baca Juga : Pria Ini Hadang Truk di Jalan Berniat Membegal, Apes Ternyata Truknya Penuh Tentara Bersenjata!
Nurman dan ayahnya biasanya mendapatkan kulit ceker ayam dari restoran cepat saji dengan menu utama ayam.
“Biasanya restoran itu tidak menggunakan ceker ayam, jadi kami bekerja sama dengan pengepul untuk mendapatkan kaki-kaki itu,” tambahnya.
Untuk 20 kg kaki ayam dapat digunakan untuk membuat 20 hingga 30 pasang sepatu.
Dibutuhkan waktu sekitar 10 untuk memroses kulit ceker ayam menjadi bahan yang dapat digunakan untuk membuat sepatu.
Megacu pada kompleksitas pembuatannya, Nurman menyasar target pasar menengah ke atas.
“Target kami kelas menengah ke atas,” ujarnya.
Baca Juga : Produk Organik Ternyata Jauh Lebih Merugikan Bagi Bumi, Lho Kok Bisa?
Nurman mengaku, biaya produksi untuk membuat sepatu dari kulit ceker ayam relatif tinggi.