Lee, mantan pebulutangkis nomor 1 dunia, mengatakan, dia menjalani 33 sesi perawatan terapi proton, di mana sinar diarahkan pada kankernya.
Sesi perawatan itu Lee sebut sebagai “mimpi buruk”.
“Pada minggu ketiga, perawatan itu membuat tenggorokannya sesak. Aku tak bisa berbicara atau makan,” akunya.
“Aku sangat senang ketika saat-saat yang buruk itu sudah berlalu sekarang.”
Lee saat ini merosot di peringkat 15 dunia.
Dia diperkirakan akan kembali berlatih pada Januari tahun depan, sembari menunggu kabar pasti dari dokternya.
Baca Juga : Organisasi Papua Merdeka, Pemberontak ‘Warisan’ Belanda yang Menyerang Sipil untuk ‘Cari Perhatian’
Dia bilang, niat dia kembali berlatih termotivasi oleh keinginannya bermain di Olimpiade Tokyo 2020.
Dia ingin menjadi juara di sana, setelah sebelumnya hanya menjadi juara kedua pada perhelatan tahun 2008, 2012, dan terakhir 2016.
“Aku benar-benar ingin pergi untuk satu Olimpiade lagi untuk menjadikannya sebagai penampilanku kelima secara berturut-turut,” kata Lee.
Belum ada atlet Malaysia yang pernah berkompetisi di Olimpiade lima kali berturut-turut, dan Lee ingin menjadi yang pertama.
“Ini bukan prestasi yang mudah untuk mencapai lima Olimpiade, itu setara dengan 20 tahun,” tambahnya lagi.