Secara global, tahun lalu penjualan senjata berkisar di angka 400 miliar dolar AS.
Itu artinya, Amerika Serikat menyumbang lebih dari separuh angka itu.
Tapi yang masih menjadi catatan, laporan ini tidak menyantumkan data dari China, karena para peneliti mengangkap informasi yang diberikan negara itu tak bisa diterima.
Baca Juga : Ayah Meghan Markle tentang Putrinya: Dia Memang Selalu Menuntut tapi Tak Pernah Kasar
Laporan oleh SIPRI sebelumnya menyarakan, sementara penjualan China meningkat. Jika dibulatkan, mereka hanya menyumbang sekitar 5,7 persen penjualan senjata antara 2013 – 2017.
Menyusul di bawah Amerika dan Rusia adalah Inggris dan Prancis, masing-masing di peringkat tiga dan empat.
Sementara perusahaan trans-Eropa menyumbang 3,7 persen, diikuti Italia pada 2,6 persen dan Jepang dengan 2,2 persen.
Selain menjadi pemimpin dunia yang tak terbantahkan untuk penjualan senjata, AS juga mengeluarkan uang yang lebih besar dibanding negara-negara lain untuk memperkuat milternya.
Tahun lalu, Washington menghabiskan 610 miliar dolar untuk militer, hampir tiga kali lipat lebih banyak dari China yang menghabiskan jumlah tertinggi pada 228 miliar dolar AS.
Bahkan, total belanja AS lebih besar dibanding gabungan dari tujuh produsen militer yang berada di urutan setelahnya.
Adapun jika belanja militer seluruh negara di dunia digabungkan, angkanya mencapai 551 miliar dolar AS.
Baca Juga : Salah Kaprah Lingsir Wingi yang Kerap Dikira sebagai Lagu Mistik, Soimah pun Risih