Jenazah keduanya telah dibawa ke rumah orangtua mereka di Morowali, Sulawesi Tengah, untuk dimakamkan.
"Yang jadi korban dari saudara saya itu ada tiga orang, kakak saya, Faiz, dan dua adik kandung saya, Yusran dan Aris. Adik saya dimakamkan di Morowali. Satu sepupu saya jadi korban juga," lanjutnya.
Dia bercerita, sang kakak berangkat ke Papua untuk mengerjakan proyek jembatan sebagai buruh bersama delapan orang rekannya di bawah bendera PT Istaka Karya.
Baca Juga : Bertemu TKW Indonesia yang Pernah Merawatnya Selama 3 Tahun, Nenek Taiwan Ini pun Menangis Haru
Baru tiga pekan Faiz berada di sana untuk bekerja sampai kemudian keluarga mendengar kabar bahwa Faiz dan kedua adiknya tewas di tangan kelompok kriminal bersenjata yang menyerang dengan membabi buta.
“Lima rekan almarhum Faiz Syahputra dinyatakan tewas dalam penyerangan itu, sedangkan tiga orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh aparat setempat," kata Jonathan.
"Baru lima orang yang dikembalikan dalam keadaan tewas, sementara tiga orang lainnya belum diketahui kondisinya hingga saat ini. Kami berharap sisanya ini selamat dan secepatnya ada kepastian. Dari tiga orang itu ada sepupu saya juga," tambahnya.
Baca Juga : Kisah Pilu Cyntoia Brown, Divonis 51Tahun Penjara karena Membunuh Pria yang Menjadikannya Budak Seks
Sebelumnya, kasus pembantaian pekerja PT. Istaka Karya ini terjadi pada Minggu (2/12/2018).
Dari hasil penyelidikan aparat keamanan, pembantaian tersebut terjadi karena salah satu pekerja tepergok memotret upacara peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Anggota KKB tidak terima dan segera mengejar pekerja yang mengambil foto hingga ke lokasi basecamp pekerja.
Anggota KKB dengan senjata lengkap memberondong para pekerja.