Follow Us

Egianus Kogoya Pemimpin KKB: Berapa pun Militer Indonesia Dikirim ke Sini, Kami Siap Lawan…

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 08 Desember 2018 | 01:01
  Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua.
(ISTIMEWA)

Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Sabtu 8 Desember 2018, Aquarius Akan Dapat Keuntungan Tak Terduga!

Egianus juga menjelaskan kalau petugas di satuan Denzipur memang tidak memakai pakaian dinas TNI dan tidak disertai senjata.

Para anggota Denzipur itu menjadi tukang bangunan jembatan di Kali (sungai) Jigi dan Aworak serta tinggal di sebuah lokasi yang disebut dengan sandi 55.

Egianus melanjutkan, "Apa artinya 55? Mereka pekerja satuan Denzipur selalu pakai kode 55. Ini hanya tentara Indonesia yang tahu. Mereka itu TNI.”

Sebelumnya pada Kamis (6/12), Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta TNI dan Polri untuk menggelar operasi besar-besaran setelah penempakan eterhadap para pekerja konstruksi di Kabupaten Nduga, Papua.

“Supaya jangan dituduh kita yang melanggar HAM, padahal yang melanggar HAM itu siapa? Mereka (pelaku) kan yang melanggar HAM. Oleh karena itu maka untuk kasus ini ya polisi dan TNI harus operasi besar-besaran," kata Kalla seperti dikutip dari Antara.

Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua, Sabtu (1/12), membunuh 20 orang di Kabupaten Nduga.

Baca Juga : Ini 5 Pria di Indonesia yang Punya Istri Lebih dari 4, Ada yang Sampai Hidup dengan 15 Istri

Korban terdiri atas 19 pekerja proyek jembatan Kali Yigi-Kali Aurak di jalur Trans Papua.

Satu korban jiwa lainnya adalah seorang orang personel TNI.

Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest